Cara Ternak Ayam Bangkok Aduan
Cara
Budidaya Ayam Bangkok Aduan, buat para penggemar ayam bangkok petarung
atau ayam bangkok aduan, pastinya sudah tidak asing lagi bagaimana cara
memelihara ayam bangkok aduan tersebut, dan sudah pada mengerti
bagaimana cara budidaya ayam bangkok yang di tujukan buat ayam petarung,
Ada
beberapa fase atau tahapan dalam memelihara ayam bangkok petarung ini,
dan berikut ini ada beberapa teknik cara budidaya ayam bangkok aduan
yang saya ambil dari berbagai sumber
1. Metode Pemeliharaan Anak Ayam Bangkok
Pada
pase setelah menetas hingga umur ±4 bulan merupakan pase perkembangan
fisik yang sangat penting dalam menujang kemampuan seekor ayam Bangkok
untuk memiliki kemampuan maksimal pada saat turun ke gelanggang. Banyak
ayam Bangkok yang merupakan keturunan unggul karena kesalahan perawatan
pada pase ini maka ayam tersebut tidak bisa memaksimalkan kemampuannya
saat turun ke gelanggang, hal terpenting yang harus di perhatikan pada
pase ini adalah pemberiaan pakan yang dan gerak yang maksimal.
“Anakan
ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan yang
seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air.
Dalam kebiasaan sehari-hari kami di dalam memelihara ayam bangkok,
anakan umur 1-4 bulan akan diberikan pangan yang berupa pakan buatan
pabrik yang dicampur dengan susu tepung untuk anak bayi. Komposisi
campuran yang kami gunakan adalah 1:5 (Contoh: 1 kg susu dicampur dengan
5kg pakan)”.
Pemberiaan susu tepung sama pentingnya dengan
pemberian ASI pada seorang anak manusia, karena zat-zat penting untuk
proses pertumbuhan terkandung di dalamnya. Selain kemampuan dalam
bertarung, zat-zat tersebut penting dalam membentuk postur tubuh,
tulangan, otot, bulu dan bagian tubuh lainnya.
Secara metode,
pemelihaaran pasca menetas hingga ± 4 minggu tidak jauh berbeda dengan
pemelihaaraan unggas (ayam) jenis lainnya, yaitu :
1. Pemeliharaan Bersama Induk Ayam
Pemeliharaan
anak ayam pasca menetas bersama induk biasanya dilakukan untuk
mengurangi penggunaan lahan, karena anak ayam disatukan dengan induk
tanpa harus menggunakan kandang tambahan. Hal yang harus diperhatikan
disini adalah bentuk kandang untuk anak ayam bersama induknya. Tidak
seperti kandang untuk ayam dewasa, untuk alas kandang diusahakan lebih
rapat dan tidak mendapat aliran udara langsung.
Anak ayam yang
baru menetas masih dalam kondisi kritis hingga harus terlindungi dari
temperature udara luar, cuaca yang tidak stabil dan penyakit, disinilah
induk berperan secara naluri untuk melindungi dan menjaga anaknya dari
cuaca dan udara yang tidak bersahabat. Anak ayam akan masuk kebagian
sayap dan bagian tubuh lainya dari induk untuk menghangatkan diri.
Pada
tahap awal ini biasanya ada yang menyatakan bahwa anak ayam usia 1-2
hari hanya membutuhkan air bersih tidak memerlukan makanan karena ada
cadangan makanan (kuning telur) yang masih tersisa ditubuhnya akan
tetapi kebutuhan makanan tersebut tidak mencukupi. Agar lebih baik makan
dan minum disediakan, untuk memaksimalkan penggunaan pakan, pemberian
pakan dilakukan sebanyak 5 kali dengan kuantitas tidak terlalu banyak.
2. Dengan Menggunakan Induk Buatan
Metode
ini dilakukan untuk meningkatkan produktifitas, sehingga induk ayam
dapat cepat bertelur kembali. Metode ini juga dilakukan untuk anak ayam
yang menetas dengan menggunakan mesin tetas. Secara simpel pada
dasarnya induk buatan dibuat menyerupai fungsi seekor induk pasca
menetas. Seperti yang telah dijelaskan seekor induk akan melindungi anak
ayam yang baru menetas dari temperature udara luar, cuaca yang tidak
stabil dan penyakit, untuk menggantikan peran induk maka kita harus
membuat sebuah kandang yang terlindung dari serangan predator/hama,
udara dan cuaca yang buruk.
Teknik Pemberian Pakan Ayam Bangkok
Pakan yang diberikan harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh ayam. Zat-zat yang dibutuhkan tersebut sebagi berikut :
-
Protein.
Berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Protein berguna untuk
meningkatkan jumlah otot serta daging, sehingga sangat dibutuhkan oleh
anak ayam yang sedang tumbuh sampai berumur 6 bulan dan yang sedang
dipersiapkan untuk diadu. Untuk menambahkan protein, para pemilik ayam
sabung sering menambahkan cincangan daging kambing dalam pakan untuk
ayamnya.
-
Lemak. Zat ini juga dibutuhkan ayam yang
sedang tumbuh. Bagi ayam yang akan disabung, lemak tidak terlalu perlu.
Ayam sabung justru harus langsing, singset, dan padat tubuhnya. Jika
terlalu banyak lemak, ayam akan keberatan badan sehingga mudah lelah
atau tidak mapu untuk memukul.
-
Karbohidrat. Zat ini
sangat dibutuhkan oleh ayam sabung untuk menjaga stamina. Stamina ayam
memang harus diperhatikan karena harus bertarung 5-6 ronde, setiap
ronde lamanya 15 menit.
-
Vitamin
dan mineral. Dua zat ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh serta kelincahan ayam sewaktu bertarung, meskipun jumlah yang
dibutuhkan tidak terlalu banyak, hanya 1-2% dari total ransum. Vitamin
dan mineral juga berguna sebagai katalisator dalam
proses
metabolisme. Pemberian vitamin B kompleks sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan aktivitas ayam sabung. Kedua unsur tersebut sangat
dibutuhkan untuk metabolisme dan pertumbuhan fisik ayam, seperti
pertumbuhan tulang, mencegah kelumpuhan, dan menghindarkan kecacatan
pada kaki.
-
Air. Selain
pakan, ayam juga membutuhkan air. Air ini antara lain digunakan untuk
proses metabolisme. Air juga diperlukan sebagai pelarut. Hampir 60%
tubuh ayam terdiri atas air yang juga berguna dalam proses pencernaan,
mengatur suhu badan, dan menyeimbangkan atau mengatur berbagai zat di
dalam tubuh ayam.
-
Hijauan. Hijauan merupakan pakan
tambahan bagi ayam bangkok. Biasanya hijauan diberikan sejak anak ayam
berumur dua bulan. Pakan hijauan berupa kecambah kacang hijau (taoge),
kangkung, daun pisang, dan hijauan lainnya yang mengandung air dan
tidak memberikan efek racun bagi ayam.
-
Grit. Grit
adalah bahan yang digunakan untuk membantu pencernaan ayam di tembolok,
yaitu berupa kulit kerang atau cangkang bekicot. Grit bisa diberikan
kepada ayam muda di dalam kandang umbaran. Grit tidak boleh diberikan
kepada anak ayam di bawah umur tiga bulan karena akan mengganggu atau
melukai pencernaannya.