Kamis, 07 Februari 2013

MENGATASI AYAM LERES (JATUH MENTAL)


Ayam leres (jatuh mental) adalah salah satu masalah besar bagi para pemilik ayam aduan. Leres atau jatuh mental adalah suatu kondisi ketika ayam menjadi tidak percaya diri dan tidak memiliki keberanian bertarung. Jika beranipun biasanya akan segera lari begitu merasakan sakit. Ayam leres bisa karena beberapa kondisi: (1) trauma kekalahan, (2) shock karena takut atau kaget, dan (3) keturunan (genetik)

Trauma kekalahan
Ayam jago yang pernah kalah, apalagi kalah telak, bisa mengalami kondisi leres atau jatuh mental. Karena rasa sakit yang diderita, ayam akan merasa takut berkelahi dan tidak memiliki hati atau keberanian terhadap ayam lain.

Shock karena takut atau kaget
Ayam jago juga bisa mengalami leres karena takut atau kaget. Leres karena takut bisa terjadi jika ayam mengalami kejadian dikejar binatang yang lebih besar, misal anjing. Sedang leres karena kaget biasanya terjadi karena kejadian yang begitu tiba-tiba dan mengagetkan misalnya kejatuhan dahan pohon atau ada kendaraan yang hampir menabraknya. Jika kejadian tersebut memang amat menakutkan atau mengagetkan bagi si ayam, akan dapat membuat hati ayam menjadi kecil dan tidak memiliki keberanian bertarung.

Keturunan (genetik)
Leres bisa juga karena keturunan. Ada ayam-ayam tertentu yang memiliki kecenderungan hati yang lemah. Ayam-ayam seperti ini, meskipun memiliki teknik tarung dan postur yang baik, biasanya bernyali kecil dan begitu merasa sakit atau terkena pukulan keras akan lari.

Menyembuhkan ayam leres bukanlah pekerjaan mudah. Perlu waktu lama dan kesabaran dalam proses. Kegagalan dalam penanganan akan membuat proses harus dimulai dari awal atau malah kehilangan peluang sama sekali.

Berikut adalah kiat-kiat untuk menyembuhkan ayam leres:

Fase 1, biarkan ayam jago yang leres berkumpul dengan ayam-ayam betina saja. Bisa juga kalau dicampur dengan ayam-ayam yang masih kecil, yang tidak mungkin memiliki keberanian berkelahi dengan si pasien. Lakukan ini antara 2 minggu sampai satu bulan, atau sampai anda yakin ayam tersebut mulai memiliki kepercayaan diri. Selama proses ini jangan sampai ada jago lain (meskipun lebih lemah) yang masuk ke wilayahnya. Yang perlu diperhatikan, area penyembuhan ini juga benar-benar bebas dari intimidasi ayam jago lain, misal masih ada ayam jago lain yang terlihat oleh ayam jago yang leres meskipun areanya dibatasi. Bahkan meskipun tidak bisa melihat tapi suara kokok yang terlalu keras karena tempat yang berdekatan, bisa membuat penyembuhan mentalnya berjalan lambat.

Fase 2, setelah melewati fase 1 dengan baik, tahap berikutnya adalah dengan memasukkan ayam-ayam lancur yang mulai berani kokok tapi belum memiliki keberanian bertarung. Keberadaan ayam-ayam lancur yang secara fisik sudah besar tapi tidak berani berkelahi ini, akan membuat ayam leres menjadi lebih percaya diri. Ia akan cenderung mengejar dan mengintimidasi ayam-ayam muda tersebut.

Fase 3, adalah fase uji coba mental. Setelah anda yakin fase 2 terlampaui dengan baik, anda bisa mencoba mengadu ayam tersebut dengan ayam lain yang sudah pasti kalah. Bisa ayam yang lebih muda dan lemah atau ayam kampung yang fisiknya lebih lemah. Kemenangan terhadap ayam-ayam musuhnya tersebut sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya. Lakukan berulang kali dengan ayam-ayam lain yang lebih lemah sampai benar-benar kepercayaan dirinya pulih.

Jika fase 3 ini sudah dilakukan dengan baik, maka yang anda perlu lakukan tinggal menyiapkan fisiknya secara baik untuk pertarungan yang sesungguhnya.

Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam leres tidak dapat diambil keturunannya lagi karena rasa penakutnya akan turun ke anak-anaknya kelak. Pendapatnya ini nampaknya tidak benar. Ayam leres dapat saja diambil keturunannya, kecuali ayam leres yang memang karena garis keturunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar